PENELITIAN PSIKOLOGIS DAN INTERNET
NAMA : IRFANNY ZAHARA NASRI
KELAS : 2PA11
NPM : 17515621

A.
PUBLIKASI ONLINE
Secara terminologi, publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau
penerbitan. Ton Kertapati menjelaskan dalam bukunya Dasar-Dasar Publisistik
Dalam Perkembangannya Di Indonesia Menjadi Ilmu Komunikasi bahwa istilah
publisistik berasal dari kata kerja bahasa latin publicare yang berarti
mengumumkan. Dari penjelasan tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
istilah publikasi dapat diartikan pengumuman tentang suatu hal yang disiarkan
lewat media elektronik dan atau diterbitkan di media cetak.
Publikasi online adalah suatu kegiatan membuat konten yang
diperuntukkan atau ditujukan untuk publik dan umum. Pada zaman modern seperti
saat ini publikasi online sangatlah diperlukan terutama pada pengguna internet,
sehingga pengguna internet dalam mendapatkan informasi dengan mudah. Walaupun
menggunakan internet adalah bebas tanpa aturan, tetapi pada saat melakukan
publikasi online harus tetap melihat syarat dan etika,
diantaranya
:
Mencantumkan Sumber. Seringkali kita mendapatkan informasi dari
berbagai media online lain pada saat ingin menulis dalam mempublikasikan
informasi. Secara hukum, mengutip beberapa kata memang tidak akan melanggar
hukum, dan dalam UU HAKI masih termasuk kategori yang disebut 'Fair Use'.
Akan tetapi, secara etika dan moral, jika ingin mengutip, cantumkan sumber yang
kita kutip, misalnya : nama penulis, dan alamat web atau blog di mana kita
mengutipnya, jika memungkinkan gunakan 'link back'. Meminta Izin. Meski
mengutip beberapa kata atau kalimat masih masuk dalam kategori 'Fair Use'
sesuai dengan UU HAKI, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pemilik aslinya
akan berkeberatan dan menimbulkan masalah di belakang hari. Meminta ijin dari
pemilik tulisan/foto/gambar akan lebih baik dan lebih beretika mengingat kita
sendiri pun belum tentu akan suka jika karya kita dicopy atau dipakai orang
lain tanpa ijin.
B.
ETIKA DALAM PENELITIAN
INTERNET

1.
Jangan menggunakan komputer
untuk merugikan orang lain
Dalam menggunakan komputer kita tidak boleh merugikan orang
lain, misalnya menggunakan komputer untuk membobol sebuah bank, menggunakan
komputer untuk membuat virus,menggunakan komputer untuk merusak sistem keamanan
seseorang.
2.
Jangan melanggar atau
mengganggu hak atau karya komputer orang lain
Bagi pengguna komputer,diharapkan jangan mengganggu dan
menggunakan komputer untuk mengganggu hak-hak orang lain,seperti melakukan
pembajakan terhadap karya orang lain,meginstal sebuah program yang tidak legal.
3.
Jangan memata-matai
file-file yang bukan haknya
Memata-matai,mengintai dan mengambil data milik orang lain yang
bukan haknya,sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan oleh penggun komputer karna
sangat merugikan orang lain dan kegiatan ini biasa dilakukan oleh para Cracker
dan Hacker yang tidak bertanggung jawab.
4.
Jangan menggunakan komputer
untuk mencuri
Ini biasa digunakan oleh perampok-perampok dan pencuri yang
biasa menggunakan komputer untuk membobol sistem keamanan sebuah bank,dan
digunakan oleh para teroris untuk mencari dana dengan membobol identitas
pribadi targetnya.
5.
Jangan menggunakan komputer
untuk memberikan kesaksian palsu
Menggunakan komputer untuk menyebarkan berita-berita palsu dan
berkebalikan dengan fakta,serta mengumbar informasi tentang seseorang yang
semuanya berupa kebohongan,dan cenderung kepada pelanggaran hukum yaitu merusak
nama baik seseorang.
6.
jangan menduplikasikan atau
menggunakan software tanpa membayar
Ini yang biasa dilakukan masyarakat awam dengan cara
menduplikasi software atau data seseorang tanpa mencantumkan sumber yang
diambil.
7.
Jangan menggunakan sumber
daya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan
Apabila kita ingin menggunakan computer milik orang lain,kita
diharapkan meminta izin dari pemiliknya terlebih dahulu.
8.
Jangan mencuri kekayaan
intelektual orang lain
Ini seperti menduplikatkan sebuah software lalu memperbanyak dan
kemudian dikomersilkan.
9.
Pertimbangkan konsekuensi
dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang
Dalam membuat sebuah program hendaknya kita menilai sisi positif
dan negatifnya, apabila program yang kita buat lebih banyak dampak buruknya
lebih baik kita menghentikan pembuatan program itu
10.
Selalu mempertimbangkan dan
menaruh respon terhadap sesama pengguna saat menggunakan komputer
Dalam menggunakan komputer kita harus mempertimbangkan sisi baik
buruknya,jangan sampai kita merugikan pihak lain. Apabila setiap pengguna
komputer maupun internet, menerapkan 10 etika dalam berkomputer dalam
menggunakan komputer ataupun internet, bisa dipastikan keamanan dan kenyamanan
bagi user maupun penggunakomputer atau internet bisa lebih menyenangkan.
C.
BERBAGAI HASIL PENELITIAN
DAN TEKNIK PENELITIAN ONLINE
Komputer dan Internet
Mengubah Ingatan Manusia
Komputer dan internet mengubah sifat ingatan manusia, demikian
kesimpulan penelitian yang dimuat di majalah Science. Penelitian psikologi
menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, mereka
akan memikirkan computer.
Ketika mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan
didapat lewat komputer maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik karena
mereka mengetahui dapat mengandalkan sumber lain.
Para peneliti mengatakan internet bertindak sebagai “ingatan
transaktif”.Penulis laporan Betsy Sparrow dari Universitas Columbia mengatakan
ingatan transaktif “adalah ide adanya sumber ingatan luar-tempat penyimpanan di
pihak lain”.”Ada ahli-ahli hal tertentu dan kita membiarkan mereka bertanggung
jawab atas informasi tersebut,” katanya.
Penulis lain laporan Daniel Wegner, yang pertama kali
mengusulkan konsep ingatan transaktif dalam bab sebuah buku berjudul
Ketergantungan Kognitif pada Hubungan Dekat, menemukan pasangan yang sudah lama
hidup bersama saling membantu saat mengingat sesuatu.
“Saya berpikir internet menjadi sebuah bentuk ingatan transaktif
dan saya ingin mengujinya,” kata Dr Sparrow.Di mana, bukan apa Bagian pertama
pengkajian adalah menguji apakah peserta penelitian “langsung” memikirkan
komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes
Stroop yang dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa lama waktu yang diperlukan
partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara kata tersebut berbeda
warna, misalnya kata “hijau” ditulis dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat
ketika, bukannya kata warna, para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata
tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini tim
peneliti menunjukkan bahwa, setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak,
waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet sangat lebih lama.
Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah
mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan komputer.
Dalam percobaan lebih mendalam para peserta penelitian diberikan
serangkaian fakta. Setengahnya diminta menyimpannya pada sejumlah folder di
komputer, setengahnya diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus.
Ketika diminta untuk mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi
tidak akan didapat lagi menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan
kelompok yang menyimpan fakta dalam berkas di komputer.
Tetapi kelompok yang mengharapkan informasi tersebut akan
didapat nantinya, sangat bagus ingatannya dalam mengingat folder tempat
penyimpanan informasi. ”Ini mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan berbagai
hal yang bisa kita dapatkan di internet, kita cenderung menempatkan ingatan
online kita cenderung menyimpannya di luar,” kata Dr Sparrow.
Dia mengatakan kecenderungan partisipan untuk mengingat lokasi
informasi, bukannya informasi itu sendiri, merupakan isyarat orang semakin
tidak bisa mengingat sesuatu, mereka hanya mengatur penempatan informasi dalam
jumlah besar agar nantinya mudah didapat.
“Saya tidak menganggap Google membuat kita bodoh, kita hanya
mengubah cara mengingat. Jika kita bisa mendapatkannya di internet meskipun
sedang berjalan-jalan, maka ketrampilan yang diperlukan, yang perlu diingat
adalah ke mana harus mendapatkan informasi. Sama seperti dalam kaitannya dengan
orang,ketrampilan yang diperlukan adalah mengingat siapa yang perlu ditemui
(untuk mengetahui hal tertentu),” katanya.
SUMBER:
http://tonyhernandi10.blogspot.co.id/2014/01/publikasi-online-etika-berinternet.html