#SIP ARTIFICAL INTELLIGENCE & EXPERT SYSTEM
ARTIFICAL INTELLIGENCE & EXPERT SYSTEM
A. #SIP Pengertian Artifical
Intelligence
Artificial Intelligence merupakan
sebuah rancangan program yang memungkinkan program komputer melakukan suatu
tugas atau mengambil keputusan dengan meniru cara berpikir dan penalaran
manusia.
Artificial
Intelligence yaitu, ilmu tentang pembuatan mesin yang bekerja untuk
memecahkan masalah dan melakukan pekerjaan yang sulit seperti otak manusia
dalam melakukan hal itu sendiri.
Artificial
Intelligence atau yang disebut dengan kecerdasan buatan ini, merupakan
cabang dari ilmu komputer yang berpusat pada pengautomatisasi tingkah laku
cerdas.
Sehingga dapat disimpulkan
Intelligence atau kecerdasan buatan adalah salah satu bagian ilmu komputer
yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti yang
dilakukan manusia.
B.
#SIP Pengertian Sistem Pakar (Expert system)
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat
penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah.
Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu
pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak
mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika sistem pakar
dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar hanya berisi
knowledge. Namun demikian sekarang ini istilah sistem pakar sudah di gunakan
untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu.
C. #SIP Sejarah Artifical
Intelligence dan Sistem Pakar
Pada abad 19, Charles Babbage
dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Betrand Rusell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica
yang merombak logika formal.
Tahun 1943, Warren McCulloch dan
Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap dalam Aktivitas”
yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode
usaha aktif dalam Artificial Intelligence.
Pada tahun 1956, John McCarthy
membuat istilah “kecerdasan buatan” pada konferensi pertama. Dia juga menemukan
bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing Test” sebagai
sebuah cara untuk mengoperasionalkan tes perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum
membangun ELIZA yang merupakan awal munculnya aplikasi sistem pakar, sebuah
chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an,
Joel Moses mendemontsrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk
mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, yakni sebuah program
berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali di bidang matematika. Marvin
Minsky dan Seymour menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas
jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer
prolog.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf
digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, yang pertama kali
dijelaskan oleh Paul John Werbos pada tahun 1974. Tahun
1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi
berbagai macam aplikasi. Lebih khusus DEEP BLUE, yaitu sebuah komputer
permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game
yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang disimpan
melalui penerapa metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama
telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada
pemerintah AS.
D.
#SIP Hubungan AI dan kognisi Manusia
Menurut
Plotnik (2005) kognisi adalah dipandang sebagai penalaran, meliputi proses
mental yang digunakan untuk membetuk konsep, memecahkan masalah, dan ikut serta
melakukan aktivitas kreatif. Selanjutnya definisi lainya kognisi adalah proses
berpikir yang berlangsung dai stimulus hingga respon untuk memecahkan masalah,
membuat keputusan, menghasilkan sesuatu, dan memilih lingkungan.
Artificial
Intelligence atau yang disebut dengan kecerdasan buatan ini adalah ilmu
yang berdasarkan proses manusia berpikir. Hal ini dapat dilihat pada cara kerja
AI dan kognisi manusia dimana cara kerja kognisi manusia adalah menerima
stimulus, kemudian dproses dan setelah itu akan menghasilkan respon. Dan cara
kerja Artificial Intelligence adalah menerima input, diproses dan
kemudian mengeluarkan output berupa suatu keputusan. Dengan demikian, melaui
pengetahuan tentang proses berpikir dan mengetahui bagaimana untuk membuat asumsi-asumsi
yang pasti tentang bagaimana cara berpikir tersebut, maka dengan asumsi-asumsi
itulah para peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang
mempunyai kecerdasan secara buatan.
Semua
proses berpikir menolong manusia untuk menyelesaikan sesuatu masalah. Pada saat
otak manusia mendapat informasi dari luar, maka suatu proses berpikir
memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang dilakukan. Hal ini merupakan
suatu reaksi otomatis dan respon yang spesifik dicari untuk menyelesaikan
masalah tertentu. Demikian hal nya dengan Artificial Intelligenceyang
dibuat untuk membantu manusia untuk menyelesaikan masalahnya.
pemrograman
dengan kecerdasan buatan (AI) memiliki persamaan dengan otak manusia dalam hal
prosesnya. Kecerdasan buatan (AI) juga meniru proses belajar manusia dimana
informasi yang baru diserap dan dimungkinkan untuk digunakan sebagai referensi
pada waktu yang akan datang. Di sini, informasi yang baru dapat disimpan tanpa
harus mengubah cara kerja pikiran yang dapat mengganggu fakta-fakta yag sudah
ada. Sehingga, dengan kecerdasan buatan (AI) dimungkinkan untuk membuat program
di mana setiap bagian dari program benar-benar independen dan di setiap bagian
dari program nya seperti potongan-potongan informasi dalam otak manusia.
E.
#SIP Aplikasi
Sistem Pakar (Eliza, Parry, dan Net Talk)
1. ELIZA
Program ini
dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengecoh
pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia
nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara
seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai
psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya.
Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau
kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau
diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak
bermakna.
2.
PARRY
Parry dirancang
pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford.
Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang
serius. Program ini menjalankan model dasar dari prilaku schizophren paranoid
berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang
konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan
strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
3. NETTALK
Pada tahun 1987 Sejnowski dan Rosenberg di
jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan
ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa
Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode
yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di
berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output
random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih
seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari
suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk
melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu,
kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada
training set.
DAFTAR PUSTAKA
Al-fatah,
H. (2007). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan Dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Penerbit Andi
Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem
Informasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Bertalya, dkk. (2007). Sistem
Basis Data. Depok : Universitas Gunadarma.
Conolly, Thomas and Carolyn B.
(2002). Database Systems. New York.Harlow.
Gaol,
C. J. L. (2008). Sistem informasi manajemen: Pemahaman dan aplikasi. Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Kusrini.
(2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta. Pertemuan
1. Pengantar kecerdasan buatan.
Kusumadewi,
S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan
aplikasinya). Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Graha Ilmu.
Kowl, Elyan Mesakh. (2016). Dasar –
Dasar Pemrograman Pascal. Jakarta : Guepedia
Kroenke,
D.M and David, A.J. (2007). Database Concepts. 3rd ed. New York
Precentice.
Mcleod,
Raymond,. & Schell, George p. (2008). Sistem Informasi Manajemen (ed.10).
Jakarta : Salemba Empat
Plotnik,
R. (2005). Introduction Of Pyschology f Edition. Australia : Thomson &
Wadworth
Solso
R.L, Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi Kognitif, Terjemahan
: Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga